Swaraekslusif.com.
Presiden Prabowo Subianto mengaku terkejut melihat betapa masifnya praktik korupsi di Indonesia. Menurutnya, banyak orang berpendidikan tinggi justru lihai melakukan penyelewengan.
“Sejak saya memimpin, saya tidak menyangka skala korupsi sebesar ini. Elit yang terlihat pintar ternyata kalah cerdik dibanding para koruptor. Karena itu, saya bertekad membangun pemerintahan bersih. Hanya dengan itu Indonesia bisa bangkit,” ungkap Prabowo saat berpidato di Munas VI PKS, Jakarta, Senin (29/9).
Pintarnya Orang Pintar, Tapi Pintar Nyolong
Prabowo menilai praktik korupsi di tanah air sudah dalam kondisi mengkhawatirkan. Bahkan, banyak bentuk penyimpangan yang seolah legal, padahal merugikan negara.
“Yang bikin repot, orang pintar malah sering pintar nyolong. Seakan-akan resmi, padahal itu korupsi terselubung,” ujarnya.
Menurutnya, korupsi tidak hanya sekadar pencurian uang negara, tetapi sudah menjadi kerugian sistemik. Modusnya melalui rekayasa sistem hingga membuat pejabat lalai.
Baca Juga :
Profil Petinggi BGN Dari Akademisi, Polisi hingga Loyalis Prabowo di Balik Program MBG.
70 Kasus Keracunan Program MBG Zulhas Hentikan Operasional SPPG.
Bongkar Tambang Ilegal
Prabowo mencontohkan kasus di Bangka Belitung, daerah penghasil timah terbesar dunia. Dari hasil investigasi, lebih dari seribu tambang ilegal beroperasi.
“Mulai 1 September saya perintahkan TNI-Polri dan Bea Cukai melakukan operasi besar-besaran. Sekitar 80 persen timah yang biasanya diselundupkan, sekarang kami hentikan. Bahkan sampan pun tidak bisa keluar bawa timah,” tegasnya.
Dengan penindakan tersebut, pemerintah diperkirakan bisa menyelamatkan Rp22 triliun pada September–Desember 2025, serta Rp45 triliun di tahun 2026 hanya dari sektor timah.
Tak hanya timah, Prabowo juga menyoroti tambang batu bara, nikel, dan bauksit yang banyak dikuasai jaringan ilegal. Ia menegaskan negara akan mengambil alih agar hasil bumi bisa dikelola untuk kesejahteraan rakyat.
Potensi Tanah Jarang
Menariknya, Prabowo mengungkap bahwa limbah tambang timah ternyata menyimpan mineral bernilai tinggi, yakni tanah jarang (rare earth).
“Banyak yang kira cuma pasir tak berguna, padahal nilainya luar biasa. Saya sudah perintahkan Bea Cukai merekrut ahli kimia untuk memeriksa kandungan mineral ini,” katanya.
Lawan Kepentingan Besar
Prabowo mengakui, langkah tegas pemerintah berpotensi memicu perlawanan dari kelompok yang selama ini diuntungkan oleh sistem penyimpangan. Ia menduga ada pihak tertentu yang tidak ingin Indonesia sejahtera.
“Mereka ingin kekayaan negeri ini tetap dinikmati segelintir orang. Tapi saya pastikan, itu yang akan saya lawan,” tegasnya.
Prabowo menandaskan komitmennya untuk memberantas korupsi demi mewujudkan Indonesia yang adil dan makmur.(**)
Baca Artikel Berita Menarik Lengkap Lainnya Di Swaraekslusif.com.