Normalisasi Nagawiru: Menghidupkan Kembali Warisan Dewi Naganingrum untuk Menjaga Jantung Air Ciamis


Swaraekslusif.com

CIAMIS, Jawa Barat.

Komunitas lingkungan bersama Pemerintah Kabupaten Ciamis bersama sejumlah instansi, Brimob, Polri, beserta warga masyarakat ciamis melakukan  aksi normalisasi saluran irigasi di Daerah Irigasi Cipalih Nagawiru, yang membentang dari Kecamatan Ciamis hingga Cijeungjing. Kegiatan ini juga disertai dengan ritual ngaruat Situs Patinggi dan Nagawiru, sebagai bentuk penghormatan terhadap kearifan lokal setempat.


Aksi normalisasi dilakukan sebagai respons terhadap abrasi dan penyumbatan saluran air, yang mengancam sistem irigasi wilayah tersebut. Turut hadir dalam kegiatan ini Bupati Ciamis, yang di delegasi kepada Kepala PUPR Kabupaten Ciamis Taufik Gumelar, perwakilan Dinas Pertanian, BPBD, Perhutanan Wilayah Ciamis, serta personel Polres Ciamis dan Brimob.


BACA JUGA : Apel Potmas, Langkah Polri Optimalisasi Pam Swakarsa Jaga Harkamtibmas


Gerakan Bersama Warga dan Komunitas


Forum Peduli Daerah Irigasi (FPDI) Ciamis yang diketuai Dodi Suparto, bersama Permata Lingga di bawah pimpinan Mumu, turut menggerakkan partisipasi masyarakat. Tidak hanya membersihkan saluran air, mereka juga menanam 50 pohon aren, 75 manglid, dan 50 pinang di kawasan resapan.


“Kami datang bukan hanya untuk bersih-bersih, tapi juga menghidupkan kembali filosofi Dewi Naganingrum,” ujar Dodi Suparto.


BACA JUGA : Tim DVI Polda Jatim Berhasil Identifikasi 53 Korban Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo



Dewi Naganingrum: Simbol Kearifan Ekologis


Legenda Dewi Naganingrum, yang diyakini sebagai penjaga keseimbangan air dan tanah di Nagawiru, menjadi inspirasi gerakan ini. Menurut Yat Rospia, salah satu pegiat budaya, Dewi Naganingrum bukan sekadar mitos, melainkan simbol pengetahuan lokal yang memadukan spiritualitas dan ekologi.


“Ia mengajarkan harmoni, bukan dominasi. Manusia tidak boleh memperbudak alam,” tambahnya.


Mumu, Ketua Permata Lingga, menyebut gerakan ini sebagai upaya “pengembalian ingatan ekologis.” Menurutnya, Nagawiru merupakan jantung pengairan Kabupaten Ciamis yang harus dijaga secara berkelanjutan.


BACA JUGA : Lindungi Lapas dari Gangguan Kamtib, 41 Warga Binaan High Risk Dilayar ke Nusakambangan


Nagawiru: Ruang Belajar Lingkungan Hidup


Nagawiru tidak hanya menjadi tempat bersejarah, melainkan juga ruang edukasi lingkungan. “Siapa pun yang datang ke sini akan mengerti bahwa air bukan untuk dimiliki, tapi untuk dijaga bersama,” kata Dodi Suparto.


Di tengah ancaman perubahan iklim dan krisis ekologis, nilai-nilai yang diwariskan leluhur Galuh ini menjadi relevan untuk diterapkan dalam konteks kekinian. Ciamis membuktikan bahwa solusi masa depan dapat lahir dari kearifan masa lalu.


BACA JUGA : Peletakan Batu Pertama, Polres Ciamis Segera Miliki 4 Arena Olah Raga di Makopolres



Penegasan di Hari Pengurangan Risiko Bencana


Kegiatan ini juga menjadi bagian dari peringatan Hari Pengurangan Risiko Bencana Internasional. Warga Ciamis menegaskan komitmen mereka untuk menjaga warisan Dewi Naganingrum: bahwa bumi adalah warisan bersama yang harus diselamatkan.


Seperti pesan yang terpatri dalam legenda tersebut:  

*Menjaga air sama dengan menjaga kehidupan.*


(I. Darmawan)









Baca Artikel Berita Menarik Lainnya Lengkap Di   Swaraekslusif.com. 

Lebih baru Lebih lama