Revitalisasi SMP IT Nurusalam : Sinergi Pemerintah dan Swasta Wujudkan Pendidikan Berkualitas untuk Anak Yatim dan Dhuafa


Swaraekslusif.com

CIAMIS, Jawa Barat.

Di sebuah sudut Dusun Karang Jetak, Desa Ciparay, Kecamatan Cidolog, Yayasan Nurussalam konsisten menjadi mercusuar harapan bagi anak yatim dan kaum dhuafa. Berdiri sejak 1997 silam di RT 23/RW 11, yayasan yang dipimpin oleh Nanang Nursalam ini terus berikhtiar mencerdaskan anak bangsa dengan visi meningkatkan ukhuwah islamiyah dan kualitas pendidikan.


Bentuk nyata komitmen tersebut adalah kehadiran SMP IT Nurussalam, yang baru-baru ini mendapatkan perhatian dan sentuhan pembangunan dari Pemerintah. Revitalisasi ini bertujuan untuk menciptakan fasilitas belajar yang lebih aman, nyaman, dan ultimately meningkatkan kualitas peserta didik.


“Alhamdulillah, sekolah SMP IT Nurussalam untuk anak yatim ini dibangun dan dibenahi oleh pemerintah. Tujuannya untuk guna fasilitas untuk pelajar disini supaya lebih aman, nyaman, dan meningkatkan kualitas peserta didik,” ujar Nanang Nursalam, Ketua Yayasan Nurussalam, dengan penuh syukur.


Nanang menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah, baik dari Kementerian maupun Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis, yang telah mendorong program pembangunan tersebut. Dukungan ini menjadi angin segar bagi kelangsungan pendidikan anak-anak yang kurang beruntung.


BACA JUGA :

Datang ke Sekolah, Kasat Binmas Polres Ciamis Beri Pembinaan ke Siswa SMKN 1 Kawali


Jamin Mutu Gizi dan Kesehatan Karyawan, Kapolres Ciamis Sidak Dapur SPPG Bhayangkari



Harapan dan Tantangan yang Masih Dihadapi


Meski jumlah murid saat ini belum begitu banyak, Nanang memiliki harapan besar. Ia berharap program revitalisasi ini dapat menjadi daya tarik untuk mendatangkan lebih banyak peserta didik, terutama dari kalangan anak yatim dan anak tidak mampu.


“Meski untuk saat ini memang jumlah murid tidak begitu banyak, tapi saya berharap program revitalisasi ini dapat menarik lebih banyak peserta didik, terutama anak yatim dan anak tidak mampu, yang dekat maupun yang jauh diasramakan di sini,” tuturnya.


Namun, di balik semangat itu, masih ada tantangan besar yang membayangi. Fasilitas asrama yang seharusnya menjadi rumah kedua bagi anak-anak dari jauh, kondisinya memprihatinkan.


“Meskipun asramanya juga sudah rubuh sebagian dan perlu perhatian lebih dari pemerintah lagi,” ungkap Nanang, menyuarakan kebutuhan mendesak yang masih harus dipenuhi.


Dukungan Swasta dan Keterbukaan Menerima Bantuan


Dalam perjalanannya, Yayasan Nurussalam tidak hanya mengandalkan bantuan pemerintah. Peran serta pihak swasta dan masyarakat menjadi pilar penyokong yang sangat berarti.


“Terima kasih untuk swasta yang selalu ada untuk penggalangan dana, terutama untuk Padud Jaya Banjar, Kandang Hayam sekitar sini, dan yang lainnya yang tidak disebut, untuk memenuhi kecukupan sehari-hari anak yatim dan anak tidak mampu disini,” kata Nanang.


Yayasan Nurussalam juga secara terbuka menyambut bantuan dari siapa pun dan dalam bentuk apa pun untuk menopang kegiatan belajar mengajar dan kehidupan anak asuhnya.


“Kami selalu menerima infaq dan sedekah dari manapun, dari siapapun, dan dalam bentuk apapun, termasuk baju, buku, sepatu, baru maupun bekas. Boleh, tapi di sini yang penting belajarnya dan bisa lancar ketika mencari ilmunya,” pesannya.


Berdiri di atas akta notaris Amir Husein dan Rekan, perjalanan panjang Yayasan Nurussalam sejak 1997 adalah bukti keteguhan hati untuk terus berkontribusi pada masa depan anak bangsa. Dengan semangat yang tak padam, Nanang dan seluruh jajaran pengurus yayasan nurussalam bertekad terus menyalakan lentera ilmu, mewujudkan mimpi mencerdaskan generasi masa depan dari kalangan yang paling membutuhkan.

(I Darmawan)







Baca Artikel Berita Menarik Lainnya Lengkap Di   Swaraekslusif.com.

Lebih baru Lebih lama