Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akhirnya mengambil sikap tegas terhadap anggota DPRD Gorontalo, Wahyudin Moridu. Legislator tersebut diberhentikan dari keanggotaan partai sekaligus dicopot dari jabatannya di DPRD setelah videonya yang menyebut ingin merampok uang negara ramai diperbincangkan publik.
Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan, Komarudin Watubun, menjelaskan bahwa DPD PDIP Gorontalo bersama DPRD Gorontalo sudah melakukan klarifikasi langsung. Hasil penelusuran etik dan disiplin kemudian dibawa ke pusat, dan DPP memutuskan pemberhentian Wahyudin.
Menurut Komarudin, surat keputusan pemecatan telah dikeluarkan dan proses Pergantian Antar Waktu (PAW) akan segera digelar untuk mengisi kekosongan kursi.
Komarudin menegaskan, “Tindakan Wahyudin jelas bertentangan dengan prinsip partai. Karena itu, rekomendasi etik kami tindaklanjuti dengan pemecatan dan langkah penggantian antar waktu dalam waktu dekat.”
Pesan Tegas untuk Seluruh Kader
Lebih lanjut, Komarudin mengingatkan agar seluruh kader PDIP di berbagai daerah menjaga sikap, kehormatan, dan kedisiplinan. Ia menegaskan partai tidak akan ragu menindak siapa pun yang bertindak merugikan rakyat maupun merusak nama organisasi.
“Kader dari Sabang hingga Merauke wajib memegang teguh disiplin. Jangan sampai ada perbuatan yang mencederai partai dan melukai hati rakyat. Jika ada pelanggaran serupa, sikap tegas partai tetap sama: pemecatan,” jelasnya.
Baca Juga : Mengapa Pejabat Korup Masih Tersenyum? Tenang, Tanpa Malu, dan Tetap Eksis di Tengah Hilangnya Nurani
Kronologi Video Kontroversial
Kasus ini bermula dari sebuah rekaman video yang beredar luas di media sosial. Dalam video tersebut, Wahyudin terlihat sedang mengemudi mobil menuju Makassar, Sulawesi Selatan, dengan seorang perempuan duduk di kursi penumpang.
Dalam kondisi itu, Wahyudin melontarkan pernyataan bernada candaan namun dianggap serius oleh publik. Ia menyebut seolah-olah sedang “merampok uang negara” dan berniat menghabiskannya hingga negara semakin miskin.
Pernyataan tersebut menuai kecaman keras warganet dan membuat nama Wahyudin menjadi trending.
Klarifikasi Wahyudin
Menanggapi viralnya video, Badan Kehormatan (BK) DPRD Gorontalo langsung memanggil Wahyudin untuk dimintai keterangan. Ia berdalih bahwa ucapannya keluar tanpa sadar karena sedang mabuk, dan dirinya tidak mengetahui sedang direkam.
Namun alasan itu tidak mampu meredam gelombang kritik. Tekanan publik semakin besar hingga akhirnya PDIP menjatuhkan sanksi pemecatan sekaligus mencopotnya dari posisi anggota legislatif.
PDIP Tegaskan Komitmen
Langkah PDIP ini disebut sebagai upaya menjaga wibawa partai di mata masyarakat. Pemberhentian Wahyudin sekaligus menjadi peringatan bagi seluruh kader agar tidak bermain-main dengan hal-hal yang merugikan rakyat maupun merusak nama partai.
Dengan adanya PAW, kursi DPRD Gorontalo yang ditinggalkan Wahyudin dipastikan tetap terisi, sehingga fungsi representasi rakyat tidak terganggu. (**)
Baca Berita Politik Lengkap Lainnya Di Swaraekslusif.com.