CIAMIS, Jawa Barat.
Swaraekslusif.com
Balai Benih Ikan (BBI) Pamarican, Kabupaten Ciamis, sedang melakukan terobosan strategis guna memperkuat ketahanan pangan dan ekonomi lokal. Saat ini, unit pelayanan di bawah Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Ciamis itu sedang melakukan program perbaikan infrastruktur kolam dengan teknologi geo membran.
Rehabilitasi ini difokuskan pada tiga unit kolam yang sebelumnya belum dicor dan dimanfaatkan untuk budidaya udang galah. Dengan pemasangan liner geo membran, ketiga kolam tersebut dialihfungsikan dan ditingkatkan standarnya untuk keperluan pembibitan (breeding) ikan lele dan ikan nila.
"Perbaikan kolam dengan geo membran ini merupakan langkah penting untuk meningkatkan kapasitas dan kemandirian BBI Pamarican," ujar Aris Andriyana, S.Pt., M.P. Kepala Bidang Pemanfaatan dan Pengendalian Sumber Daya Perikanan (PPSDP) Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Ciamis, kepada Swara Ekslusif
Menurut Aris, sebelumnya benih ikan untuk didederkan di BBI Pamarican masih mengambil dari BBI Sukamaju. Dengan adanya kolam pembibitan baru yang memenuhi standar ini, targetnya adalah BBI Pamarican mampu memproduksi benih ikan berkualitas secara mandiri.
![]() |
BACA JUGA :
Polri Kerahkan Pasukan Lintas Ganti untuk Perkuat Operasi Kemanusiaan di Tiga Provinsi
Revitalisasi Sekolah di Pangandaran Tuntas Tepat Waktu, Dukungan P2SP dan Pengawasan Ketat Jadi Kunci
"Harapannya, ke depan BBI Pamarican bisa melakukan pembibitan sendiri. Tidak lagi bergantung pada sumber luar, sehingga bisa menjamin ketersediaan dan kualitas bibit untuk memenuhi kebutuhan pembudidaya di wilayah Pamarican dan sekitarnya," jelas Aris.
Program ini bukan hanya tentang produksi benih, tetapi memiliki dampak berantai yang luas. Langkah ini merupakan bentuk nyata upaya untuk mensukseskan program swasembada pangan di tingkat wilayah Pamarican. Dengan tersedianya bibit unggul lokal, diharapkan dapat mendongkrak produktivitas budidaya masyarakat, yang pada akhirnya meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayah secara berkelanjutan.
"Ekonomi bisa berputar di wilayah Pamarican sendiri. Dari produksi bibit, pembesaran oleh pembudidaya, hingga pemasaran hasilnya. Potensi lahan perikanan di sini masih sangat banyak yang harus dioptimalkan untuk mencapai manfaat yang optimal," tambah Aris.
Dampaknya pun diproyeksikan tidak hanya di tingkat kecamatan. Kontribusi BBI Pamarican diharapkan dapat mendorong peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Ciamis secara keseluruhan, seiring dengan peningkatan skala dan kualitas produksi perikanan.
Yang tak kalah penting, rehabilitasi ini mengarah pada pemenuhan standar infrastruktur untuk pembibitan ikan. Kolam geo membran dikenal memiliki keunggulan dalam kontrol kualitas air, mencegah kebocoran, dan memudahkan manajemen, sehingga sangat ideal untuk produksi benih yang sehat dan seragam.
"Pada akhirnya, semua upaya ini sejalan dengan visi dan misi Bupati Ciamis dalam membangun ketahanan pangan. Dengan kolam yang memenuhi standar, BBI Pamarican diharapkan menjadi salah satu pilar utama dalam mewujudkan kemandirian pangan berbasis perikanan budidaya di Kabupaten Ciamis," pungkas Aris Andriani.
Program perbaikan kolam ini menjadi sinyal kuat komitmen Pemerintah Kabupaten Ciamis, melalui Dinas Peternakan dan Perikanan, untuk membangun kemandirian dari hulu. Keberhasilan BBI Pamarican dalam memproduksi bibit unggul mandiri nantinya akan menjadi katalis bagi penggerakan ekonomi biru yang berkelanjutan di wilayah selatan Ciamis.
(I Darmawan)
BACA BERITA LAINNYA SECARA LENGKAP HANYA DI Swaraekslusif.com

