Trigliserida adalah salah satu jenis lemak dalam darah yang dapat digunakan sebagai sumber energi. Meski memiliki fungsi penting, trigliserida dalam darah perlu dijaga kadarnya agar tidak terlalu tinggi dan membahayakan kesehatan.
Trigliserida berasal dari makanan berlemak yang Anda konsumsi. Selain itu, lemak ini juga dapat terbentuk dari kalori ekstra yang tidak segera digunakan sebagai sumber energi. Dalam jumlah normal, trigliserida memang bermanfaat untuk tubuh. Namun, jika berlebihan, trigliserida justru dapat menyebabkan penyakit jantung
Kadar Trigliserida dalam darah
Untuk mengetahui kadar trigliserida dalam darah, Anda dapat menjalani tes darah. Kadar trigliserida diukur dalam miligram per desiliter (mg/dL).
Pada orang dewasa, berikut ini adalah panduan kadar trigliserida:
Normal: kurang dari 150 mg/dL
Agak tinggi: 150–199 mg/dL
Tinggi: 200–499 mg/dL
Sangat tinggi: 500 mg/dL ke atas
Orang yang berusia 20–55 tahun dianjurkan untuk melakukan tes trigliserida setiap 5 tahun sekali. Sementara itu, pada orang yang berusia 55 tahun ke atas, tes sebaiknya dilakukan lebih sering, yaitu setiap 1–2 tahun sekali. Pada orang yang usianya di atas 65 tahun, tes trigliserida perlu dilakukan setiap 1 tahun sekali.
Penyebab Kadar Trigliserida Tinggi
Trigliserida tinggi bisa disebabkan faktor genetik. Seseorang dengan anggota keluarga yang mempunyai riwayat trigliserida tinggi lebih rentan untuk mengalaminya. Selain itu, trigliserida tinggi juga bisa disebabkan oleh banyak faktor.
Berikut adalah beberapa faktor atau penyebab trigliserida tinggi:
[ ] Obesitas atau memiliki berat badan berlebih
[ ] Gemar mengonsumsi makanan tinggi lemak atau yang mengandung gula tinggi, seperti kue kering dan martabak manis
[ ] Jarang berolahraga
[ ] Aktif merokok
[ ] Minum terlalu banyak alkohol
[ ] Minum obat-obatan tertentu, seperti obat tekanan darah tinggi dan obat untuk mengatasi HIV
[ ] Punya riwayat atau menderita penyakit diabetes, penyakit ginjal, penyakit tiroid. dan penyakit hati
Cara Mengatasi Trigliserida Tinggi
Dampak dari trigliserida tinggi tidak bisa disepelekan karena dapat menyebabkan pengerasan dinding arteri atau arteriosklerosis. Efeknya, kesehatan bisa terganggu dan risiko terkena penyakit jantung koroner, stroke, dan serangan jantung meningkat.
Tidak hanya itu, kadar trigliserida yang tinggi juga dapat menyebabkan pankreatitis atau peradangan akut pada pankreas. Karena kondisi ini tidak bisa disepelekan, penting untuk melakukan tes trigliserida secara rutin untuk mengetahui seberapa tinggi kadar trigliserida dalam darah.
Bila hasil tes menunjukkan kadar trigliserida tinggi, Anda tidak perlu panik berlebih. Ada beberapa cara mengatasi trigliserida tinggi, antara lain:
1. Mengubah pola makan
Bila sebelumnya Anda gemar mengonsumsi makanan tinggi kalori, lemak, dan gula, ubahlah kebiasan ini. Konsumsilah makanan yang lebih sehat dan kaya akan nutrisi, seperti buah, sayur, biji-bijian, atau kacang-kacangan.
Perbanyak pula konsumsi makanan mengadnung omega-3, seperti salmon, tuna, dan sarden. Omega-3 punya peranan yang cukup baik dalam menurunkan kadar trigliserida dalam darah.
2. Berolahraga secara rutin
Olahraga memiliki dampak yang cukup besar terhadap penurunan kadar trigliserida dalam darah. Oleh karena itu, para ahli menyarankan Anda untuk berolahraga secara rutin, selama 30 menit setidaknya 5 kali dalam seminggu.
3. Mengontrol berat badan
Karena obesitas bisa menyebabkan trigliserida tinggi, Anda disarankan untuk menjaga berat badan tetap ideal. Jika Anda memiliki berat badan yang berlebih, mulailah melakukan diet sehat yang diimbangi dengan olahraga rutin supaya berat badan bisa turun.
Diet sehat dapat dilakukan dengan mengonsumsi lebih sedikit kalori. Ini dapat dilakukan dengan memperbanyak konsumsi sayuran penurun trigliserida
, makanan berprotein, dan makanan rendah lemak. Selain itu, batasi pula konsumsi makanan yang mengandung gula tinggi karena ini turut berpengaruh terhadap penurunan berat badan.
4. Menghentikan kebiasaan minum alkohol dan merokok
Konsumsi alkohol dalam takaran yang rendah sudah bisa menyebabkan kenaikan trigliserida. Oleh karena itu, ada baiknya Anda menghentikan kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol supaya kadar trigliserida dalam darah tetap normal.
Anda juga perlu berhenti merokok karena kebiasaan juga bisa membuat kadar trigliserida melonjak.
5. Mengonsumsi obat
Pada beberapa kondisi, kadar trigliserida tinggi perlu diturunkan menggunakan obat. Dokter mungkin akan meresepkan obat tertentu, seperti statin, fibrat, atau suplemen omega-3, guna membantu menurunkan kadar trigliserida dalam darah.
Untuk menjaga kadar trigliserida tetap normal dan terkontrol dengan baik, terapkanlah pola hidup sehat. Jangan lupa pula untuk melakukan tes trigliserida secara rutin sesuai anjuran dokter, terlebih jika Anda memiliki anggota keluarga dengan kadar trigliserida tinggi.
*ilustrasi trygliserida rendah, normal, dan tinggi.( sumber : Cleveland Clinic @2023 )
1. Trigliserida Tinggi (Hypertriglyceridemia)
[Gambar ilustrasi digital yang menunjukkan tabung sampel darah di sebelah kiri. Plasma darah (cairan bagian atas) terlihat keruh, putih susu, dan berminyak, seperti kaldu yang belum disaring. Di bagian bawah, lapisan sel darah merah tampak tertekan oleh kepadatan plasma. Di sebelah kanan, tampilan mikroskopis yang memorong bagian plasma: terlihat banyak partikel bulat (kilomikron dan VLDL) yang berukuran besar dan sangat padat, saling berdekatan, seperti bola-bola lemak yang memenuhi seluruh ruang. Latar belakang ilustrasi menggunakan warna merah sebagai peringatan.]
Ciri-Ciri Visual:
Warna Plasma: Keruh, putih susu, atau seperti lemak susu. Tidak transparan.
Kepadatan Partikel: Sangat padat dengan partikel lipoprotein yang kaya trigliserida (kilomikron dan VLDL).
Analogi: Seperti semangkuk sup berlemak yang dingin dan mengeras, atau secangkir kopi dengan sangat banyak krimer.
Apa yang Terjadi di Dalam Tubuh:
Darah menjadi kental dan "berlemak." Partikel-partikel lemak yang besar ini dapat:
Menyempitkan dan mengeraskan pembuluh darah (aterosklerosis).
Meningkatkan risiko pankreatitis akut (radang pankreas) karena menyumbat pembuluh darah di organ tersebut.
Membuat jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah.
2. Trigliserida Normal / Rendah
[Gambar ilustrasi digital yang menunjukkan tabung sampel darah di sebelah kiri. Plasma darah berwarna kuning jernih dan transparan, seperti air jerami. Lapisan sel darah merah terlihat jelas dan terpisah sempurna. Di sebelah kanan, tampilan mikroskopis yang memorong bagian plasma: terlihat beberapa partikel bulat (HDL dan LDL) yang berukuran kecil dan tidak padat, berenang dengan jarak yang renggang di dalam cairan yang jernih. Latar belakang ilustrasi menggunakan warna hijau yang menenangkan dan sehat.]
Ciri-Ciri Visual:
Warna Plasma: Jernih, transparan, kuning jerami.
Kepadatan Partikel: Sedikit dan renggang. Partikel lemak (HDL "baik" dan LDL) berukuran kecil dan tidak mendominasi.
Analogi: Seperti kaldu bening atau air teh encer.
Apa yang Terjadi di Dalam Tubuh:
Darah mengalir dengan lancar dan optimal. Pembuluh darah tetap elastis dan tidak mudah tersumbat. Risiko penyakit jantung, stroke, dan pankreatitis menjadi jauh lebih rendah.
Perbandingan Langsung (Side-by-Side Comparison)
Fitur Trigliserida TINGGI Trigliserida NORMAL/RENDAH
Penampilan Plasma Keruh, seperti susu (lipemic) Jernih, transparan
Analogi Visual Sup lemak atau susu Kaldu bening atau air jerami
Kepadatan Partikel Sangat padat, banyak partikel lemak besar Renggang, partikel lemak kecil dan sedikit
Risiko Kesehatan Tinggi (Jantung, Stroke, Pankreatitis) Rendah
Aliran Darah Kental, aliran tidak lancar Encer, aliran lancar
Faktor yang Mempengaruhi Kadar Trigliserida:
Meningkatkan: Konsumsi gula dan karbohidrat olahan berlebihan, alkohol, lemak jenuh dan trans, obesitas, diabetes yang tidak terkontrol, faktor genetik.
Menurunkan: Diet sehat (serat, omega-3, rendah gula), olahraga teratur, menjaga berat badan ideal, membatasi alkohol.
Posting Komentar