CIREBON (swaraekslusif.com)
Bupati Cirebon, Imron, menegaskan bahwa anak-anak yang terlibat kerusuhan di Gedung DPRD Kabupaten Cirebon tidak boleh diberi stigma negatif. Menurutnya, mereka adalah generasi penerus bangsa yang perlu dibimbing agar masa depannya tetap terselamatkan.
Hal itu disampaikan Imron saat mendampingi kunjungan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifatul Choiri Fauzi, ke Mapolresta Cirebon, Selasa (9/9/2025). Keduanya meninjau kondisi 13 anak yang kini berhadapan dengan hukum akibat insiden tersebut.
“Mereka bukan penjahat yang harus dijauhi, tetapi anak bangsa yang perlu dibimbing dan dilindungi. Penanganannya harus dengan pendekatan kemanusiaan, keadilan restoratif, serta perlindungan anak,” tegas Imron.
Ia menjelaskan, anak-anak tersebut perlu mendapatkan pendampingan hukum, layanan psikologis, pendidikan, hingga pembekalan keterampilan. Imron juga menekankan pentingnya peran orang tua sebagai benteng utama agar anak tidak terjerumus ke pergaulan yang salah.
Menurutnya, keberhasilan membina anak tidak bisa dilakukan sendiri, melainkan harus ada sinergi antara pemerintah daerah, aparat penegak hukum, lembaga pendidikan, organisasi sosial, dan masyarakat.
Berita Menarik Saat Ini : KPK Sebut Agen Terpaksa Setor Uang ke Pejabat Kemenag Terkait Korupsi Kuota Haji
Menteri PPPA Tekankan Keadilan Restoratif
Menteri PPPA, Arifatul Choiri Fauzi, dalam kesempatan yang sama menegaskan bahwa meski proses hukum tetap berjalan, hak-hak anak akan dipenuhi melalui pendekatan keadilan restoratif.
“Karena masih di bawah 18 tahun, pendekatan keadilan restoratif akan ditempuh,” ujar Arifatul.
Ia menyebut mayoritas anak terlibat aksi karena tidak memahami tujuan unjuk rasa. Untuk itu, kementeriannya terus berkoordinasi dengan kepolisian, KPAI, dan dinas PPPA di daerah guna memastikan perlindungan bagi anak-anak yang berhadapan dengan hukum di berbagai wilayah Indonesia. (**)
Berita Terlengkap Hanya Di swaraekslusif.com